5 Contoh Berbohong di CV dan Cara Mengatasinya

Berbohong di CV Anda

Berbohong di CV adalah praktek yang kontroversial tapi jamak terjadi dalam dunia pencarian kerja. Meskipun bisa jadi menggiurkan untuk meningkatkan peluang, namun kebohongan ini dapat berdampak serius pada integritas dan reputasi seseorang. Lantas mengapa beberapa pelamar memilih jalan ini, dan apa akibatnya dalam jangka panjang? Artikel ini akan menjelaskan alasan di balik kebohongan dalam CV serta konsekuensi yang mungkin dihadapi oleh pelamar.

Mengapa Berbohong di CV? 

Persaingan dunia kerja memang kian sengit. Tidak heran bila ada pelamar yang rela untuk berbohong di CV demi segera mendapatkan pekerjaan. Bahkan seperti dikutip dari Forbes (1) menyatakan bahwa sebanyak 70 persen pekerja mengakui bahwa mereka pernah berbohong dalam CV mereka, dengan 37 persen di antaranya mengakui bahwa mereka sering berbohong. Selain di CV, sebanyak 76 persen pekerja mengakui bahwa mereka pernah berbohong dalam surat lamaran kerja mereka.

Ada beberapa alasan mengapa orang memilih untuk berbohong dalam CV dan surat lamaran mereka.

Pertama, berbohong mungkin dilakukan untuk menyembunyikan kurangnya pengalaman atau kesenjangan dalam rekam jejak karir. Misalnya, seseorang yang memiliki employment gap mungkin akan menyembunyikan periode tersebut atau mengubah tanggal untuk membuatnya terlihat lebih singkat. Menyembunyikan employment gap ini dapat dilakukan untuk menghindari pertanyaan dan kekhawatiran rekruter. 

Kedua, berbohong juga bisa dilakukan untuk melebih-lebihkan keterampilan tertentu. Contohnya, seseorang yang memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa asing mungkin akan mengklaim bahwa mereka fasih berbahasa untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk membuat CV mereka terlihat lebih menarik dan kompetitif.

Ketiga, berbohong dapat dilakukan untuk melewati sistem pelacakan aplikasi (ATS) yang digunakan oleh banyak perusahaan. Beberapa pelamar mungkin akan menyesuaikan kata kunci atau teknologi yang sesuai dengan ATS, sehingga CV mereka lebih mungkin dipilih oleh sistem mesin.

Meskipun berbohong mungkin tampak menguntungkan untuk sementara waktu, konsekuensinya bisa sangat serius. Dengan risiko kehilangan kepercayaan, reputasi, dan peluang kerja di masa depan, kejujuran tetap menjadi hal terbaik dalam pencarian kerja.

Dalam kesimpulan, berbohong dalam CV bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari menyembunyikan kurangnya pengalaman, melebih-lebihkan keterampilan, hingga melewati ATS. Namun, kejujuran tetap merupakan hal terbaik dalam menjalin hubungan profesional dan membangun karier yang berkelanjutan.

Apa Saja yang Termasuk Berbohong di CV?

Alasan kandidat untuk berbohong selama proses rekrutmen bisa sangat beragam. Hal ini dikarenakan ada banyak faktor yang bisa menyebabkan munculnya rasa tidak aman dalam melamar pekerjaan. Dan berikut ini adalah beberapa bentuk kebohongan yang sering terjadi dalam CV.

Employment Gap

Menyembunyikan atau memanipulasi periode tanpa pekerjaan (employment gap) adalah bentuk berbohong yang umum. Beberapa pelamar mungkin akan mengubah tanggal atau menyembunyikan periode ini untuk menghindari pertanyaan dari rekruter.

Pengalaman Kerja

Melebih-lebihkan atau memalsukan pengalaman kerja adalah bentuk berbohong lainnya yang sering terjadi. Pelamar mungkin akan menambahkan posisi atau tanggung jawab yang tidak pernah mereka miliki untuk membuat CV mereka terlihat lebih impresif.

Keterampilan dan Kemampuan

Melebih-lebihkan atau memalsukan keterampilan dan kemampuan juga merupakan bentuk berbohong dalam CV. Misalnya, mengklaim bahwa Anda fasih berbahasa asing tanpa memiliki kemampuan yang sesuai dapat dianggap sebagai tindakan tidak jujur.

Pendidikan dan Sertifikasi

Memalsukan informasi tentang pendidikan atau sertifikasi yang dimiliki juga termasuk dalam kategori berbohong. Beberapa pelamar mungkin akan menambahkan gelar atau sertifikasi palsu untuk meningkatkan peluang mereka mendapatkan pekerjaan.

Referensi

Mengklaim referensi palsu atau menyebut nama orang yang tidak memberikan persetujuan untuk menjadi referensi juga dapat dianggap sebagai bentuk berbohong dalam CV.

Seperti dilansir dari Forbes (1), berikut ini adalah daftar kebohongan yang dibuat oleh para pencari kerja pada CV mereka.

  • Membumbui tanggung jawab secara umum (52%)
  • Jabatan (agar terdengar lebih mengesankan) (52%)
  • Berbohong tentang berapa banyak orang yang saya kelola (45%)
  • Lamanya bekerja di sebuah pekerjaan (37%)
  • Nama perusahaan yang mempekerjakan (31%)
  • Mengarang seluruh posisi (24%)
  • Menggelembungkan metrik atau pencapaian yang diraih (misalnya angka penjualan) (17%)
  • Bagian keterampilan (15%)
  • Penghargaan atau pujian (13%)
  • Pekerjaan sukarela (11%)
  • Kredensial pendidikan (11%)
  • Menutupi kesenjangan karier (9%)
  • Kemampuan teknologi (mengetahui alat bantu seperti Trello, Asana, dll.) (5%)

Berbohong dalam CV sangatlah berisiko. Pelamar yang terbukti berbohong dapat kehilangan kepercayaan perekrut, reputasi profesional, dan peluang kerja di masa depan. Oleh karena itu, kejujuran dan integritas adalah hal yang sangat penting dalam membangun karier yang sukses dan berkelanjutan.

Tips Ahli:

Kebohongan dalam CV seringkali muncul karena rasa tidak aman atau ketakutan untuk diabaikan atau ditolak oleh rekruter. Selain itu, rasa tidak percaya diri terhadap kualifikasi atau pengalaman yang dimiliki dapat mendorong seseorang untuk memanipulasi atau menyembunyikan fakta dalam CV. Atasi dengan pendekatan yang konstruktif dan proaktif untuk membangun kepercayaan diri, meningkatkan kualifikasi, dan mempersiapkan diri dalam proses pencarian kerja.

Apa Akibat yang Mungkin Terjadi dari Berbohong di CV?

Berbohong dalam CV dapat memiliki konsekuensi serius bagi pelamar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa diantaranya seperti berikut ini. 

Merusak Reputasi 

Pelamar yang terbukti berbohong dalam CV dapat kehilangan kepercayaan dan reputasi di mata rekruter dan industri tempat mereka melamar. Kepercayaan adalah aspek kunci dalam hubungan profesional, dan kehilangannya dapat merugikan peluang karir seseorang.

Eliminasi Proses Seleksi 

Berbohong dalam CV dapat mengakhiri proses seleksi pelamar. Jika rekruter menemukan ketidaksesuaian atau ketidakcocokan antara informasi yang diberikan dalam CV dengan realitas, pelamar tersebut mungkin akan dieliminasi dari proses seleksi, meskipun mereka memiliki kualifikasi yang sesuai untuk posisi tersebut.

Konsekuensi Hukum

Konsekuensi hukum juga mungkin muncul dari tindakan berbohong dalam CV, terutama jika berbohong tersebut berhubungan dengan pendidikan, sertifikasi, atau kualifikasi yang dianggap penting oleh rekruter atau perusahaan.

Berdampak Secara Psikologis

Berbohong dalam CV dapat merugikan pelamar secara psikologis. Stres dan ketidaknyamanan yang muncul karena ketakutan terbongkarnya kebohongan dapat mempengaruhi kondisi mental dan emosional pelamar.

"Seperti dikutip dari Forbes (1)  menyatakan bahwa sebanyak 70 persen pekerja mengakui bahwa mereka pernah berbohong dalam CV, dengan 37 persen di antaranya mengakui bahwa mereka sering berbohong."

Tips untuk Mengatasi Masalah dalam CV Anda

Menghadapi kekurangan atau kesenjangan dalam CV tidak selalu memerlukan tindakan berbohong. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pada CV tanpa harus menyembunyikan fakta atau memberikan informasi yang tidak benar.

Jujur dan Transparan

Mengakui kekurangan atau kesenjangan dalam CV dengan jujur dan transparan adalah langkah pertama yang dapat dilakukan. Jika ada employment gap atau kurangnya pengalaman dalam bidang tertentu, jelaskan dengan singkat dan jelas alasan di baliknya.

Fokus pada Keterampilan dan Pencapaian

Soroti keterampilan, pencapaian, dan pengalaman yang relevan yang dapat Anda tawarkan kepada perusahaan. Menonjolkan keterampilan dan pencapaian yang sesuai dengan posisi yang Anda lamar dapat membantu mengalihkan perhatian dari kekurangan atau kesenjangan dalam CV Anda.

Pendidikan atau Pelatihan Lanjutan

Pertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan atau pelatihan lanjutan yang relevan dengan industri atau posisi yang Anda minati. Ini tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan Anda tetapi juga menunjukkan komitmen Anda terhadap pengembangan diri dan industri tersebut.

Lakukan Proyek Freelance atau Pekerjaan Sementara

Bila kendala Anda adalah employment gap atau kesenjangan dalam lapangan kerja di CV, ada baiknya Anda mengambil proyek freelance atau pekerjaan sementara yang relevan dengan bidang atau industri yang Anda tuju selama mencari pekerjaan penuh waktu. Ini dapat mengisi gap dalam CV Anda dan menunjukkan inisiatif serta komitmen Anda terhadap karier Anda.

Minta Masukan dan Saran

Mintalah masukan dan saran dari mentor, teman, atau profesional di industri yang Anda minati untuk memperbaiki CV Anda. Mereka mungkin dapat memberikan perspektif yang berharga dan membantu Anda menyusun CV yang lebih efektif dan menarik.

Secara keseluruhan, mengatasi masalah pada CV dapat dilakukan dengan pendekatan yang jujur, proaktif, dan strategis tanpa harus mengorbankan integritas atau kejujuran. Dengan menonjolkan keterampilan, pencapaian, dan komitmen Anda terhadap pengembangan diri, Anda dapat meningkatkan peluang Anda dalam pencarian kerja dan membangun karier yang lebih baik secara jangka panjang. 

Untuk membuat dokumen aplikasi kerja yang profesional dan menarik, ada Jobseeker yang hadir membantu Anda. Dilengkapi dengan lebih dari 10 template contoh CV dan contoh surat lamaran kerja yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda cukup mengisi bagian kosong saja dan CV atau surat lamaran kerja Anda siap diunduh hanya dalam hitungan menit. 

Kejujuran dan Integritas Kunci Keberhasilan Karier Anda

Dalam dunia pencarian kerja yang kompetitif, kejujuran dan integritas tetap menjadi hal yang paling berharga. Berbohong dalam CV, meskipun mungkin tampak menguntungkan untuk sementara waktu, dapat memiliki konsekuensi serius dan merugikan bagi karier seseorang. Kehilangan kepercayaan, reputasi yang rusak, dan peluang kerja yang terlewatkan adalah risiko yang tidak sebanding dengan manfaat yang mungkin diperoleh dari tindakan berbohong. 

Oleh karena itu, lebih baik menghadapi kekurangan atau kesenjangan dalam CV dengan jujur, transparan, dan proaktif. Dengan pendekatan yang jujur dan strategis, serta fokus pada pengembangan diri dan keterampilan yang relevan, seseorang dapat membangun CV yang kuat dan menarik tanpa harus mengorbankan integritas atau kejujuran. Temukan berbagai tips menarik seputar CV lainnya di website Jobseeker. 

Sumber referensi: 

(1) Forbes: 70% of Workers Lie on Resumes, New Study Shows

Bagikan via:

Jadilah kandidat yang unggul dalam persaingan

Buat lamaran kerja Anda yang berbeda dan menonjol dari kandidat lain.

Mulai Sekarang